Masternews, Malang
Foto : Purnawirawan Bripka Seladi beserta Istri saat mendapatkan penghargaan dari Pemkot Malang dan lokasi TPSA dan warga se profesi
Puluhan pemulung dan pengangkut sampah di sekitar Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) di kawasan Lowokdoro, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun, Kota Malang terancam menganggur. Hal ini setelah tempat ia bekerja mengais rezeki dengan memulung sampah, ditutup Pemkot Malang.
Salah satu pemulung sampah di lokasi tersebut, Bripka (Purn) Seladi (59), warga Jl. Gadang Gang VI, RT. 04 / RW. 06, nomor 44, Kecamatan Sukun Kota Malang menjelaskan, jika warga sekitar lokasi mengandalkan pendapatannya dengan cara memilah sampah. Dengan ditutupnya TPSA, dirinya belum tahun harus bagaimana kelanjutanya.
"Saya tahunya hari ini ditutup. Ya dengan penutupan ini, belum tahu warga sekitar ini nantinya kerja apa," tutur Seladi, saat ditemui di lokasi, kemarin.
Di lokasi tersebut, merupakan pembuangan sampah akhir dari warga sekitar lokasi dengan mengunakan
gerobak. Selanjutnya, para warga sekitar mengais rezeki dengan memilah sampah dan dijual, dengan penghasilan sekitar Rp. 20 ribu perhari. Di lokasi itu, ada sekitar 23 kepala keluarga yang beraktivitas memilah dan pengangkut sampah.
Lelaki berusia 59 tahun yang juga purnawirawan Polisi ini, bersama warga sekitar lokasi berharap, agar lokasi tersebut dibuka kembali. Sehingga warga bisa kembali beraktivitas seperti biasanya.
"Itu memang bukan tanah kami, ya kalau mau ditutup ya kami tidak bisa apa - apa. Tapi kami berharap ada solusi dan jalan keluar untuk warga, bagaimana pendapatnya. Kami juga berharap, bisa dibuka kembali seperti semula. Karena warga sudah menggantungkan pada pekerjaan itu," lanjut pria yang baru saja mendapatkan penghargaan sebagai Inspirator Aparatur Sipil Negara Peduli Sampah dari Pemkot Malang, Dinas Lingkungan Hidup tertanggal 5 Februari 2018, dengan ditanda tangani PJS Walikota Malang Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT.
Lebih lanjut, Seladi menjelaskan jika aktivitas tersebut sudah berlangsung sejak sekitar 17 tahun yang lalu. Dari beberapa warga yang seprofesi, bahkan sudah ada yang berusia 79 tahun. Namun masih aktif bergabung dengan Seladi, mengais rezeki dari memilah sampah.
"Selain dari kawasan Kota Malang, juga ada yang membuang sampah dari kawasan sekinar dari Kabupaten Malang. Dengan kondisi seperti ini, kami sampaikan ke teman teman untuk sabar, semoga bisa dibuka kembali. Semoga bisa dibuka kembali, sehingga bisa berpenghasilan," pungkas pria degan 2 putri dan 1 putra, yang sudah banyak mendapatkan penghargaan, bahkan dari Kapolri dan dari bebarapa pejabat yang lain. (ER)
Advertising :


Tidak ada komentar:
Posting Komentar