Foto : Awal Siregar, Leader Konsultan, Pengawas Proyek dari PJT I, Zendi Pratama para mekanik lain serta dua alat Turbin yang segera diaktifkan
Malang, Blitar
Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I segera meluncurkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro (PLTM) awal tahun 2018. Dengan dilengkapi dua unit Turbin, nantinya akan menghasilkan daya listrik sebesar 1,3 mega watt.
Dari daya tersebut, bisa digunakan untuk kepentingan pasokan listrik sekitar seluas satu kecamatan. Lokasi pembangunan berada di kawasan waduk bendungan Wlingi Raya, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar.
"Sebelumnya, arus air yang di sungai yang dikenal Lodoyo Tulungagung (Lodagung) itu hanya keperluan irigasi saja. Tapi dengan tekhnologi, arus air tersebut digunakan sejenak untuk memutar dua turbin pembangkit listrik, dan selanjutnya dialirkan untuk irigasi kembali," tutur Awal Siregar, Leader Konsultan, di lokasi Bendungan Wlingi, Kamis (14/12).
Ia melanjutkan, karena arus air difungsikan untuk irigasi, sehingga saat pengerjaan, pihaknya harus berkomunikasi dengan pengguna irigasi terutama dengan para petani sekitar. Meskipun sebenarnya, air tersebut tidak ditutup secara total sepenuhnya.
Pembangunan proyek dengan
sistem Sipaon, (pengambilan air dengan pengisapan) baru satu - satunya di Indonesia dengan peralatan dari Austria. Lama pembangunan sekitar 16 bulan, dan rencananya sekitar bulan Maret tahun depan sudah bisa difungsikan.
Foto : Sipaon, (pengambilan air dengan pengisapan)
Sementara itu, pengawas proyek dari PJT I, Zendi Pratama mengungkapkan, pihaknya mengaku telah mengadakan kerjasama dengan PLN terkait pasokan listrik.
"Kami sudah MoU dengan PLN, nantinya dilakukan sinkronisasi untuk pemanfaatan listrik kepada masyarakat. Sebenarnya, ada beberapa titik yang bisa dikembangkan seperti ini tentunya melalui survey dulu. Namun hinggga saat ini, baru di tempat ini, yang baru bisa dilakukan," tuturnya.
Selain pembuatan PLTM, memasuki musim penghujan PJT I, juga melakukan pemantauan sarana Early Warning Sistem (alat peringatan dini) akan bahaya banjir. Bekerjasama dengan Forum Jurnalis Kali Brantas (FJKB), pemantauan dilakukan terkait intensitas hujan yang mulai tinggi pada musim hujan tahun ini.
Salah satu fungsi waduk adalah untuk juga untuk mengendalikan banjir. Jika air datang berlimpah, ditampung dulu hingga batas yang telah ditentukan, selanjutnya dialirkan ke hilir untuk keperluan irigasi serta peruntukan lainya. (er)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar