Rabu, 04 April 2018

UB Kirim Bantuan ke Timur Tengah

Masternews, Malang
Foto :  pemberian bantuan dari UB ke kawasan Timur Tengah

Sebagai wujud nyata ungkapan kepedulian dan keprihatinan, Universitas Brawijaya (UB), berkomitmen memberikan perhatian pada isu-isu seputar kemanusiaan, perdamaian dunia, dan masalah pengungsi. Salah sau bentuk keperdulian tersebut, diberikan kepada para pengungsi, kemarin.

Wakil Rektor UB Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Sihabbudin, SH. MH yang didampingi para Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Nurkholis, SE., M.Bus.(Acc)., Ak., Ph.D., dan Fakultas Ilmu Administrasi, Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS., Konsuler Khusus Urusan Negara Palestina KBRI Yordania Nico Adam, dan staff perwakilan United Nation for Relief and Work Agency (UNWRA) mengunjugi kamp pengungsi Palestina di Baqa’A camp.

UB menyerahkan bantuan berupa seragam sekolah anak-anak hingga remaja senilai JOD 2500.00. Seragam diberikan pengungsi Palestina mulai tingkat dasar, hingga menengah yang tersebar di kawasan Baqa’a Camp. 
Rombongan UB diterima pihak sekolah, siswa dan perwakilan UNWRA yang bertugas wilayah pengungsi, yang telah berdiri sejak tahun 1968. Lokasi ini merupakan kamp pengungsi terbesar di wilayah Yordania dengan jumlah pengungsi 119.000 orang. Kamp ini memiliki 16 sekolah yang memiliki kelas pagi dan kelas sore. Sektor pendidikan dan kesehatan merupakan focus utama di kamp pengungsi ini.

Terpisah, Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS menyerahkan bantuan kemanusian untuk pengungsi Suriah yang ada di Yordania. Disaksikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Yordania dan Negara Palestina dan diterima oleh pewakilan dari United Nations High Commissioner of Refugees (UNHCR), Francesco Bert di Hotel Le Grand Amman.

Bantuan kemanusian untuk pengungsi Suriah adalah alat-alat kecantikan dan jahit menjahit senilai JOD 6515.00. Bantuan ini akan diberikan kepada sekolah vokasional tata kecantikan dan tata busana yang berada di kamp pengungsi Azraq.


“ Mudah-mudahan UB bisa memberikan bantuan secara berkelanjutan. Bantuan tidak harus berupa materi tapi bisa saja kita mengirimkan pada dokter dan tenaga medis dari UB untuk membantu UNWRA dan UNHCR yang kewalahan menangani jumlah pasien yang ada di kamp-kamp pengungsian di wilayah Yordania. Kita akan mencari jalan bagaimana kita bisa mengirim dokter dan tenaga medis kita. Melalui program dokter dan perawat mengabdi untuk memberikan bantuan kemanusian pada pegungsi Palestina dan Suriah yang ada di Yordania bersama-sama dengan negara atau institusi donor lainnya," terang Rektor.(ER)

ADVERTISING

Tidak ada komentar:

Posting Komentar