Minggu, 08 April 2018

Novel Mahasiswi UMM Difilmkan

Masternews, Malang
oto : mahsiswi penulis novel yang difilmkan, serta aktris dan aktor pemeran film tersebut

Novel karya salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Hidayatul Fajriyah yang akrab disapa Luluk, kini diangkat menjadi film layar lebar. 

Film dengan tema percintaan remaja itu, dibintangi Dafychi yang diperankan aktrs Aurelie Moeremans dan Mario diperankan aktor Achmad Megantara. Film dengan judul EL itu,  dibuat di Bogor dan Rencananya, akan tayang di seluruh bioskop di Indonesia mulai (9/05) mendatang.

"Awalnya novel ini dimuat di Wattpad pada 2016. Lalu pada 2017 ada penerbit yang tertarik," ujar Luluk, saat meet n great arktris Gedung Kuliah Bersama (GKB IV), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kemarin.


Ia melanjutkan, selama tujuh bulan ia membuat cerita itu mengalir di Wattpad. Tanpa disangka,  novelnya telah dibaca lebih dari 20 juta pembaca. Ketika ada penerbit buku ingin menerbitkan sebagai buku, Luluk lantas merampingkan ceritanya. Setelah bukunya terbit, ia mencoba mengirimkan naskah novelnya ke sejumlah production haouse (PH).

"Bulan September menyerahkan Novel. Kemudian Oktober tanda tangan kontrak dan November dibuat film," lanjut mahasiswa Manajemen asal Lamongan ini.

Film itu menceritakan percintaan remaja yang memiliki perbedaan karakter dan latar belakang kehidupan. Aurel punya kepribadian ganda, sedangkan Mario seorang pengusaha muda yang sukses. Mereka kemudian dipertemukan dan akhirnya jatuh cinta.
Luluk sendiri, berkesempatan melihat langsung proses pengambilan gambar di Bogor. Ia mendapati sebuah pengalaman baru, bertemu langsung produser, sutradara dan para bintang film.

Pembantu Rektor 3 UMM, Dr Sidik Sunaryo mengapresiasi mahasiswanya yang mampu berkarya, meskipun tidak linear dengan jurusannya.
"Banyak anak muda sukses di bidang lain meskipun tidak linear. Atas prestasi itu, tentunya pihak kampus memberikan penghargaan," tuturnya.

Ia juga menceritakan kalau dulunya sempat ingin menjadi ahli nuklir dan menghindari menjadi dosen. Tapi akhirnya, Sidik tidak menjadi ahli nuklir melainkan menjadi dosen yang awalnya tidak ia sukai. (ER)

ADVERTISING

Tidak ada komentar:

Posting Komentar