Minggu, 11 Februari 2018

Mahasiswa Malaysia Buat Kue di FTP UB

Masternews, Malang
Foto : para mahasiswa malaysia belajar membuat hiasan keramik malangan dan pangan lokal di FTP UB

Mahasiswa Universiti Putra Malaysia (UPM) membuat aneka pangan lokal fungsional di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB), Ju'mat kemarin.

Dibimbing chef Hendro dari Food Production and Training Centre (FPTC), kesembilan mahasiswa Faculty of Engineering Universiti Putra Malaysia ini membuat cake pisang, roti labu dan mie cincau.

Chef Hendro dalam paparannya menjelaskan, bahwa pisang, labu dan cincau sengaja dipilih untuk mengenalkan komoditas lokal Malang sekaligus manfaatnya bagi kesehatan dan kemudahannya dalam pengolahan.

“FPTC sengaja memilih pisang karena relatif mudah ditemui dan cukup akrab di lidah. Namun, jika biasanya pisang hanya disantap begitu saja, kali ini kami sajikan dalam bentuk cake sehingga lebih menarik selera. Selain itu pisang juga merupakan pangan fungsional karena selain mampu menormalkan fungsi jantung dan menjaga kesehatan mata, kandungan potasium pisang juga baik untuk peredaran darah," tuturnya.

Ditambahkanya, pisang juga mampu membantu pencernaan pada usus karena kandungan seratnya yang sangat baik untuk mengurangi resiko sembelit. sedangkan labu telah terkenal sejak dahulu kala akan manfaatnya bagi kecantikan dan kesehatan. Beberapa manfaat labu diantaranya melawan radikal bebas, anti inflamasi, membantu sistem imunitas, menenangkan syaraf dan mengatasi sembelit
Para mahasiswa Malaysia merasa senang, karena mereka tidak menyangka cake dan roti dapat dibuat dari bahan fungsional. Terutama pada saat pembuatan mie cincau mereka cukup kaget karena ada diantara mereka yang baru melihat cincau. Padahal cincau merupakan salah satu bahan pangan yang sangat bermanfaat dan enak rasanya. Cincau juga fleksible untuk diolah seperti halnya pisang dan labu. Beberapa manfaat cincau diantaranya adalah sebagai anti oksidan, antibiotik, mengobati demam dan mengatasi diabetes melitus.

Lamin Manjang, salah satu mahasiswa UPM asal Gambia menuturkan, dirinya merasa terkesan
dengan program ini.

"Kami senang, kami juga jadi lebih mengenal cita rasa Indonesia. Baru kali ini melihat merasakan cincau. Di negara saya juga ada mie tapi tidak terbuat dari cincau. Disini kami belajar kandungan aneka bahan pangan sekaligus memasak dan memakannya langsung. Its really fun,” katanya.

Tak hanya mengikuti pelatihan pembuatan aneka pangan fungsional, kesembilas mahasiswa  Universiti Putra Malaysia ini juga belajar melukis keramik di Sentra Industri Keramik Dinoyo. Di UKM Keramik Malang milik Syamsul Arifin di Jl. MT Haryono Malang, para mahasiswa asing belajar tentang sejarah singkat hingga aneka motif lukisan keramik Malang. Tidak terbatas teori, mahasiswa UPM juga berkesempatan melukis langsung dan membawa pulang hasil keramik yang telah dilukisnya.(er)

                              IkLAN




Tidak ada komentar:

Posting Komentar